
Sebagai manusia biasa tentu saya sering terperangkap dalam labirin kejenuhan. Labirin yang penuh liku dan tak tahu pintu keluarnya dimana. Saya berusaha lari terus menyusuri lorong labirin yang penuh persimpangan jalan. Seolah memberi pilihan kepada saya mau lari kemana toh sama saja semua akan kembali ke jalan yang sama.
Dalam kondisi seperti itu, saya sengaja menabrakkan diri ke setiap dinding labirin. Dalam imajinasi saya ini hanyalah sebuah ilusi dan rutinitas yang menyeret alam sadar saya hingga terjebak dalam sequence serba ‘by default’.
Posting Komentar