
Tidak, dia bukan pengecut,
bagi-ku dia malah sangat berani,
berani mengambil keputusan yang mungkin
adalah salah satu keputusan terberat dalam hidup-nya,
di-mana di satu sisi, dia sangat mencintai rekan rekannya di tempat-nya mengabdi selama ini, memberikan mereka setitik kebahagiaan, dan di satu sisi lagi dia menjadi korban ke-munafik-an manusia-manusia yang tidak ber-tanggung jawab.
Dia pernah bilang:
“Aku masih punya harga diri, dan aku memilih untuk keluar dari sini sebelum di-usir oleh mereka. Ya, kalau memang mereka punya otak dan punya moral, tapi alangkah sakit-nya ketika mereka ternyata hanya beda tipis dengan binatang, yang tidak punya hati, bukan untuk-ku, tapi untuk mereka,teman teman kita yang masih butuh perhatian”
Posting Komentar