
selain selimut tebal dan sepenggal sejarah malam lewat dalam dekapan para pemabuk gerimis di matanya seolah menggigil.
Tak kunjung lelah untuk melupakan sayup-sayup suara azan tetapi Tuhan.
ah, dadanya penuh dengan goresan takdir
Kelam, telah bosan ia menjumlah waktu karena panjang atau melingkar tetap irama rahasia detak-detak tentang maut. Seperti tetes-tetes di mulut jendela mengetuk dan berkabar bahwa perjalanan bukanlah sekadar tarian dan ia. mencoba mencintai langit!!!
Posting Komentar